Harry Shukman adalah seorang jurnalis dan aktivis organisasi anti-rasis Hope Not Hate. Sekitar setahun yang lalu, dengan nama Chris, dia menyusup ke sekelompok aktivis jalanan sayap kanan. Mengikuti petunjuk yang dia peroleh di sebuah acara sayap kanan di Estonia, penyelidikannya membawanya ke jalur yang berbeda. Alih-alih menjadi preman jalanan, ia malah bertemu dengan jaringan orang-orang yang menganggap diri mereka intelektual, orang-orang yang mencoba-coba apa yang mereka sebut “keanekaragaman hayati manusia” dan apa yang lebih dikenal sebagai rasisme ilmiah.
Shukman menceritakan Michael Safi bagaimana dia tetap menyamar selama berbulan-bulan untuk mengumpulkan informasi di jaringan tersebut dan menemukan petunjuk baru tentang bagaimana jaringan tersebut didanai sampai ke Silicon Valley.
Bagi mereka yang tergabung dalam jaringan tersebut, penyelidikan yang mereka lakukan mengenai perbedaan ras, khususnya seputar intelijen, adalah sejenis ilmu pengetahuan terlarang, dengan kesimpulan yang terlalu kontroversial untuk diakui oleh para akademisi yang pemalu. Tapi itu hanya omong kosong belaka, katanya Adam Rutherfordseorang ahli genetika yang bekerja di University College London yang memiliki latar belakang penelitian selama puluhan tahun di bidang biologi manusia dan telah menulis buku yang menyangkal klaim “ilmu ras”.