Kick It Out menuntut kejelasan dari presiden FIFA, Gianni Infantino, atas tindakan apa yang diambil organisasinya atas dugaan nyanyian diskriminatif yang melibatkan gelandang Chelsea Enzo Fernández dan pemain Argentina lainnya.
Fernández, yang akan berusia 24 tahun pada hari Jumat, mengunggah video dirinya dan beberapa rekan setimnya di Argentina menyanyikan lagu yang menghina pemain Prancis asal Afrika setelah kemenangan timnya di Copa América Juli lalu.
FIFA mengatakan pada bulan yang sama bahwa insiden tersebut sedang “diselidiki” menyusul keluhan dari Federasi Sepak Bola Prancis, namun baik Federasi Sepakbola Prancis maupun konfederasi Amerika Selatan, Conmebol, tidak mempublikasikan informasi lebih lanjut sejak saat itu.
Fernández meminta maaf secara langsung kepada rekan-rekan setimnya di Chelsea ketika ia bergabung dengan mereka dalam tur pra-musim klub di Amerika Serikat musim panas lalu, dan klub tidak mengambil tindakan lebih lanjut terhadapnya setelah ia memberikan sumbangan untuk lembaga anti-diskriminasi. amal.
Ketua eksekutif Kick It Out, Samuel Okafor, kini bertanya untuk mengetahui apa yang dilakukan otoritas olahraga mengenai masalah ini. “Meskipun telah melakukan penyelidikan kepada FA dan FIFA, kami dan banyak pihak lainnya belum diberitahu apakah ada penyelidikan atau hasil apa pun terhadap perilakunya atau pemain lain,” tulis Okafor dalam suratnya kepada Infantino.
“Menetapkan fakta dan mencapai hasil seharusnya tidak menjadi tugas yang luar biasa atau sulit bagi organisasi yang ingin menganggap serius diskriminasi,” tambah Okafor dalam surat yang juga dikirimkan kepada presiden Conembol, Alejandro Domínguez.
“Beberapa pemain terekam menyanyikan sebuah lagu di pelatih tim yang bersifat rasis dan transfobia terhadap pemain Prancis. Gelandang Enzo Fernández terlihat jelas bernyanyi, meskipun kami menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam aksi tersebut karena banyak pemain yang terdengar selama video tersebut.”
Okafor mengatakan jika tidak ada investigasi, “hal ini menunjukkan kurangnya transparansi dan akuntabilitas, terutama mengingat seberapa luas insiden ini terlihat”. FIFA menolak berkomentar ketika didekati PA Media. Conmebol dan Kick It Out juga telah didekati untuk memberikan komentar.