Tujuan:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah pijat perkusi mengurangi intensitas nyeri paha depan dan kelelahan yang dirasakan dan meningkatkan pemulihan yang dirasakan dan lompatan vertikal setelah berlari kebiasaan.
Desain:
Uji klinis acak.
Pengaturan:
Road Race.
Peserta:
Delapan puluh empat pelari berusia 18 hingga 60 tahun, pengalaman 1 tahun dalam berlari dan frekuensi pelatihan dua kali seminggu, dimasukkan (kelompok eksperimen: n = 39, 34,33 ± 1,61 tahun, 61% m, 5,68 ± 1,16 tahun pengalaman berjalan; kelompok kontrol: n = 45; 34,51 ± 1,50 tahun; 71% m; 71% m; 0.011) ;0) ;0); 0) 1). 1).
Intervensi:
Kelompok eksperimen menerima 10 menit pijat perkusi pada paha depan, dan kelompok kontrol menerima mobilisasi sendi pinggul dan lutut palsu.
Ukuran Hasil Utama:
Intensitas nyeri quadriceps dan kelelahan (skala analog visual), pemulihan yang dirasakan (skala efek global yang dirasakan), dan lompatan vertikal setelah berlari kebiasaan.
Hasil:
Kelompok eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik untuk intensitas nyeri paha depan (0,98; interval kepercayaan 95% (CI), −1,63 hingga −0,34), kelelahan (0,7; 95% CI, −1,45, −0,05) dan pemulihan yang dirasakan (0,54; 95% CI, 0,02-1,02,05) dan pemulihan vertikal (0,54; 95% CI, 0,02-1,02,05) dan pemulihan vertikal (0,54; 95% CI, 0,02-1.02 −1.57-3.47).
Kesimpulan:
Pijat perkusi meningkatkan intensitas nyeri, kelelahan, dan pemulihan yang dirasakan setelah berlari tetapi tidak berpengaruh pada lompatan vertikal.