Tujuan:
Untuk menjelaskan epidemiologi robekan hamstring pada olahraga National Collegiate Athletic Association (NCAA).
Desain:
Studi epidemiologi deskriptif. Pelatih atletik dari sekolah NCAA melaporkan cedera pada Program Pengawasan Cedera NCAA.
Pengaturan:
Contoh praktis cedera robeknya otot paha belakang NCAA selama tahun ajaran 2014/2015 hingga 2018/2019.
Pasien (atau Peserta):
Atlet mahasiswa NCAA.
Variabel Independen:
Olahraga, jenis kelamin, jenis acara, segmen musim, riwayat cedera, dan aktivitas pada saat cedera.
Ukuran Hasil Utama:
Jumlah, tingkat, dan proporsi cedera digunakan.
Hasil:
Dua ribu sembilan puluh enam robekan hamstring dari 8.474.400 paparan atlet (AE) dilaporkan (2,47 per 10.000 AE). Angka tertinggi terjadi pada Sepak Bola Pria (5,97 per 10.000 AE) dan Sepak Bola Wanita (3,13 per 10.000 AE), di antara semua olahraga Pria dan Wanita, masing-masing. Angka terkait kompetisi pada olahraga Pria dan Wanita tertinggi pada tahun 2015 hingga 2016 kemudian mengikuti pola penurunan di sisa periode studi. Di antara olahraga yang sebanding dengan jenis kelamin, angka lebih tinggi terjadi pada Bisbol/Softball, Sepak Bola, dan Atletik pria (dibandingkan dengan wanita). Prevalensi cedera berulang sebanding di antara olahraga pria (14,8%) dan wanita (11,5%). Robekan hamstring akibat hilangnya waktu lebih umum terjadi pada olahraga pria dibandingkan olahraga wanita (rasio proporsi cedera = 1,33; interval kepercayaan 95%, (1,21, 1,47)).
Kesimpulan:
Secara keseluruhan, tingkat robekan otot hamstring lebih tinggi di semua cabang olahraga Pria dibandingkan dengan cabang olahraga Wanita. Tingkat di semua jenis pertandingan sebanding di beberapa cabang olahraga; dan karenanya, penyesuaian latihan diperlukan mengingat lingkungan latihan lebih mudah dimodifikasi daripada kompetisi. Memang, meningkatkan program pencegahan robekan otot hamstring untuk mengurangi beban cedera ini pada atlet NCAA tetap penting.