Tujuan: Tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki kejadian gegar otak dan mekanisme cedera yang terkait pada peselancar elit Australia. Tujuan kedua adalah untuk menyelidiki perspektif dan perilaku saat ini terkait dengan pengalaman gegar otak saat berselancar. Desain: Survei deskriptif cross-sectional, retrospektif. Setting: Program performa tinggi Surfing Australia. Peserta: Empat puluh atlet selancar elit Australia yang teridentifikasi secara nasional. Intervensi: Survei retrospektif mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan demografi peserta, riwayat gegar otak, potensi gejala gegar otak, seperti sakit kepala, nyeri leher, pusing, atau kelelahan yang tidak biasa, setelah wipeout, dan perspektif peserta tentang gegar otak. Pengukuran Hasil Utama: Menyelidiki kejadian gegar otak di kalangan peselancar elit Australia dibandingkan dengan potensi episode gegar otak yang tidak terdiagnosis. Hasil: Peselancar yang memiliki riwayat gegar otak terkait selancar (DC) dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat gegar otak terkait selancar (NDC). Sebanyak 13 dari 40 peselancar memiliki DC, dengan “kontak versus permukaan air” diidentifikasi sebagai mekanisme utama. Baik kelompok DC dan NDC memiliki frekuensi gejala gegar otak yang tinggi setelah penghapusan selancar dengan total 447 dan 573 kejadian gejala gegar otak yang dilaporkan masing-masing pada kelompok DC dan NDC. Kekhawatiran mengenai dampak gegar otak jangka panjang dilaporkan pada 25 dari 40 peselancar. Kesimpulan: Jumlah gejala gegar otak yang dilaporkan oleh peselancar yang sebelumnya belum pernah didiagnosis gegar otak menunjukkan bahwa gegar otak mungkin tidak dilaporkan dan kurang terdiagnosis dalam selancar elit. Hal ini menggarisbawahi perlunya peningkatan dukungan medis, pendidikan, dan peningkatan protokol keselamatan.