Sekelompok pemuda yang lahir pada atau setelah genosida terhadap suku Tutsi di Rwanda pada tahun 1994 berkumpul untuk menemukan keberanian untuk mendobrak tabu yang kuat. Rwanda adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang menyediakan konseling spesialis untuk anak-anak yang dilahirkan melalui pemerkosaan, yang jumlahnya mencapai 10.000 di seluruh negeri. Di sini, pemimpin kursus Emilienne, seorang ibu, terapis, dan penyintas genosida, membantu kelompok tersebut membayangkan masa depan yang bebas dari rahasia keluarga dan stigma masyarakat. Dalam lingkaran teman-teman yang suportif, mereka menceritakan kisah masing-masing dan menghadapi perjuangan mereka bersama, dengan harapan partisipasi mereka akan memberikan dukungan bagi orang lain yang menghadapi trauma serupa.