Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji epidemiologi cedera terkait golf dan dampak konsumsi alkohol. Desain: Studi Epidemiologi Deskriptif. Pengaturan: Laporan Cedera Departemen Darurat di Amerika Serikat. Peserta: Individu yang melapor ke departemen darurat untuk cedera terkait golf. Metode: Data (2011-2021) diperoleh dari sistem pengawasan cedera elektronik nasional. Periksa tren dengan tabel pivot. Rasio laju kejadian dan interval kepercayaan dihitung menggunakan χ2. Tiga ratus tujuh puluh satu cedera dihilangkan karena tidak terkait golf. Variabel independen: usia, jenis kelamin, penggunaan alkohol. Ukuran Hasil Utama: Jenis Cedera, Lokasi Cedera, Narasi Cedera. Hasil: usia rata -rata 46 tahun. Pria (n = 7605, 71,03%) lebih sering terluka. Cedera yang paling umum adalah keseleo (n = 1699, 15,87%), laserasi (n = 1544, 14,42%), dan fraktur (n = 1340, 12,52%). Lokasi yang paling umum adalah trunk (n = 2.417, 22,57%) dan kepala (n = 1866, 17,43%). Ekstremitas bawah yang paling umum adalah lutut (n = 610, 5,70%), dan ekstremitas atas adalah bahu (n = 447, 4,17%). Dengan alkohol, tingkat cedera menjadi fraktur meningkat dari 12,39% menjadi 18,11% (rasio tingkat kejadian (IRR)), 1,46 (95% CI, 1,05-1,97); P = 0,018), sinkop meningkat dari 2,63% menjadi 9,47% (IRR, 3,51 (95% CI, 2,19-5,38); p = 0,0001), dan cedera internal meningkat dari 9,48% menjadi 23,05% (IRR, 2,43 (95% CI, 1,82-3.18); p = 0,000). Lokasi cedera yang paling umum dengan alkohol adalah kepala, meningkat dari 16,95% menjadi 37,86% (IRR, 2,23 (95% CI, 1,79-2,75); p = 0,0001). Kesimpulan: Cedera golf umum termasuk keseleo, laserasi, dan patah tulang. Alkohol adalah faktor risiko yang diketahui, secara signifikan meningkatkan risiko cedera parah pada pegolf, seperti patah tulang dan cedera internal. Selain itu, peningkatan penting dalam cedera kepala dan sinkop diidentifikasi.