Tujuan: Untuk mengevaluasi prevalensi dan jenis cedera yang terjadi selama kiteboarding (1), bersama dengan pendekatan pengobatan (2). Selain itu, waktu untuk kembali ke kiteboarding setelah cedera (3) dan faktor -faktor yang terkait dengan laju dan jenis cedera dianalisis (4). Pengaturan: Kiteboarding rekreasi. Desain: Kohort retrospektif. Peserta: Tiga ratus dua belas orang Kiteboard (280 pria, 32 wanita, usia rata -rata 42,91 ± 13) dimasukkan dalam penelitian ini. Variabel independen: usia, jenis kelamin, pengalaman, dan penggunaan perlengkapan pelindung. Ukuran Hasil Utama: Pengalaman Kiteboarding, Lokasi Cedera, Jenis, Insiden, Modalitas Perawatan Non-Bedah dan Bedah, dan Data Kembali ke Kiteboarding. Hasil: Jumlah cedera yang dihitung per 1000 sesi adalah rata-rata 7,82 (4,83-10,81). Pasien dengan pengalaman kiteboarding kurang dari 2 tahun berada pada risiko cedera yang lebih besar daripada kiter yang lebih berpengalaman (p <0,001). Lutut (24,1%), pergelangan kaki dan kaki (18,9%), tulang rusuk (12,7%), dan bahu (10,2%) adalah bagian tubuh yang paling sering terluka. Secara keseluruhan, 14,4% dari Kiters menjalani intervensi bedah, dengan operasi lutut menjadi tempat operasi yang paling umum (41,9%) dan prosedur yang paling sering dilakukan adalah rekonstruksi ligamen anterior cruciate. KESIMPULAN: Pola cedera yang dilaporkan ditemukan berbeda dari yang sebelumnya dilaporkan dalam literatur ilmiah di antara para kiter yang freeriding, dengan lutut, tulang rusuk, dan bahu yang paling sering terlibat. Peserta dengan pengalaman <2 tahun memiliki risiko cedera yang jauh lebih besar; Oleh karena itu, pelatihan teknis dan fisik yang tepat disarankan.