Tujuan: Menentukan apakah ada peningkatan insiden kejadian terkena lemparan di Major League Baseball (MLB) setelah keputusan untuk memberlakukan larangan zat asing bagi pitcher selama musim 2021. Desain: Studi Epidemiologi Deskriptif. Latar: Data terkena lemparan Major League Baseball dari situs Web yang tersedia untuk umum (mlb.com dan fangraphs.com). Partisipan: Pemain Major League Baseball selama musim 2017, 2018, 2019, 2021, dan 2022. Variabel Independen: Data paparan terkena lemparan menurut musim dan jenis lemparan individu. Ukur Hasil Utama: Tingkat insiden terkena lemparan dari musim 2017 hingga 2019 (prapenegakan) dan musim 2021 hingga 2022 (pascapenegakan). Tingkat tersebut dibandingkan dengan rasio tingkat insiden (IRR). Hasil: Tingkat kejadian terkena lemparan meningkat dari 2,66 menjadi 3,06 per 1000 total lemparan (IRR, 1,15 (95% CI, 1,08-1,23); P < 0,0001) setelah penegakan hukum. Tingkat kejadian untuk tahun 2017, 2018, dan 2019 tidak berbeda satu sama lain secara individual, tetapi tingkat kejadian dari semua 3 musim secara individual secara signifikan lebih rendah daripada musim 2021 (P < 0,005). Slider 29% lebih mungkin untuk memukul batter setelah penegakan hukum (P = 0,0015). Kesimpulan: Batter Major League Baseball terkena lemparan pada tingkat yang jauh lebih tinggi setelah tindakan keras liga terhadap penggunaan zat asing untuk musim 2021 dibandingkan dengan waktu yang sama dalam setahun selama musim 2017 hingga 2019. Ini diikuti oleh sedikit regresi menuju tingkat sebelum penegakan hukum selama musim 2022.