Tujuan:
Untuk menyelidiki hubungan antara faktor risiko klinis, demografi sosial dan waktu untuk presentasi klinik gegar otak setelah gegar otak terkait olahraga pada atlet muda.
Desain:
Studi kohort retrospektif.
Pengaturan:
Pusat Gegar otak regional multidisiplin.
Pasien:
Atlet berusia 12 hingga 18 tahun yang mengalami SRC dari November 2017 hingga April 2022.
Variabel Independen:
Variabel independen termasuk faktor demografis sosial (IE, ras, etnis, sekolah publik vs swasta, asuransi publik vs swasta), riwayat medis pasien, riwayat medis keluarga, karakteristik gegar otak akut, dan presentasi awal di tempat lain.
Ukuran Hasil Utama:
Statistik deskriptif digunakan untuk menilai perbedaan kelompok. Mann – Whitney U Tes, korelasi urutan peringkat Spearman, dan regresi linier dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara setiap variabel independen dan hasil utama, hari -hari untuk presentasi klinik gegar otak.
Hasil:
Sebanyak 945 atlet yang kami termasuk (usia 15,8 ± 1,61, 33,7% perempuan). Latar belakang Hispanik/Latin, (P = 0,009), status asuransi publik (U = 47 377.0, P = 0,002), amnesia (U = 57 738.0, P = 0,002) Pada saat cedera, psikiatris keluarga (U = 35 091.0, P U = 59 594.5, P U = 30 798.0P = 0,004) atau migrain (U = 34 133.5, P = 0,011) Sejarah dikaitkan dengan waktu yang lebih lama dengan presentasi klinik gegar otak. Regresi linier multivariabel menemukan bahwa presentasi awal di tempat lain (β = 0,37, P Pp = 0,024), dan riwayat ketidakmampuan belajar (β = 0,09, P = 0,032) adalah satu -satunya prediktor waktu yang lebih lama untuk presentasi klinik gegar otak.
Kesimpulan:
Variabel yang memprediksi waktu yang lebih lama untuk presentasi klinik gegar otak termasuk presentasi awal di tempat lain, status asuransi publik, sejarah migrain keluarga yang positif, dan sejarah ketidakmampuan belajar. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan temuan ini dan menentukan bagaimana mereka memengaruhi perilaku pencarian gegar otak.